Senin, 09 Mei 2016

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA & DAGANG


Perbedaan Mendasar Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang


          
         Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari yang namanya aktivitas perdagangan. Baik di sebuah supermarket , ruko maupun perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dll selalu menggunakan akutansi dalam mengatur sistem keuangan masing-masing. Akan tetapi aktivitas antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang berbeda.


Aktivitas perusahaan jasa :

      1. perusahaan jasa adalah perusahaan yang hanya menjual jasa saja kepada konsumen
      2. perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa
      3. jika ada persediaan , hanya berupa bahan habis pakai untuk menghasilkan jasa
Aktivitas perusahaan dagang :

      1. perusahaan dagang adalah perusahaan yang memiliki aktivitas membeli* barang untuk dijual** kembali
      2. perusahaan dagang umumnya memiliki persediaan barang
      3. perlu menghitung harga pokok penjualan
      * dari aktivitas membeli barang tersebut akan menimbulkan rekening baru jika dibandingkan dengan perusahaan jasa , antara lain :

      1. Pembelian
      2. Ongkos Angkut Pembelian
      3. Retur Pembelian
      4. Potongan Pembelian
      5. Sediaan Barang Dagangan
      6. Kos Barang Terjual (Harga Pokok Penjualan)

** dari aktivitas menjual barang dagangan juga menimbulkan rekening baru , antara lain :

          1. Penjualan
          2. Retur Penjualan
          3. Potongan Penjualan

dari contoh perbedaan aktivitas antara kedua perusahaan di atas dapat kita simpulkan bahwa
aktivitas perusahaan jasa adalah menjual jasa saja konsumen. Sedangkan perusahaan dagang membeli lantas menjual kepada konsumen. Jika ada pertanyaan seeprti ini , “ Mengapa dalam perusahaan jasa tidak terdapat Harga Pokok Penjualan ? ” , jawaban pastinya adalah karena perusahaan jasa tidak pernah membeli barang secara fisik (yang dimaksud disini adalah jasa) yang akan dijual kepada konsumen. Kalau pun itu ada hanya berupa fasilitas, yang keberadaannya di perusahaan dalam rangka pelayanan kepada konsumen.

Selain konsep pencatatan aktivitas laporan keuangan yang berbeda , jenis perusahaan juga ikut berperan dalam mempengaruhi bentuk dan isi laporan keuangan. Misalnya dalam perusahaan jasa dapat kita lihat di bawah ini :

A. Penyesuaian karena mengalokasikan kos (cost) ke periode-periode tahun laporan :
contohnya penerapan Depresiasi
B. Penyesuaian karena mengakui kerugian yang selalu ada :
contohnya penerapan Kerugian Piutang
C. Penyesuaian karena kewajiban perusahaan belum diselesaikan dan hak perusahaan (kewajiban orang lain) belum diterima :
contohnya penerapan Pajak Penghasilan (kewajiban yang belum diselesaikan)
contohnya penerapan Pendapatan masih harus diterima (hak perusahaan belum diterima/masih harus diterima)
D. Uang sudah dibayarkan tetapi tidak seluruhnya menjadi Biaya, dan uang sudah diterima tetapi tidak seluruhnya menjadi Pendapatan
contohnya penerapan Sediaan Bahan Habis Pakai , Persekot Asuransi , Pendapatan Diterima Di muka

            dalam perusahaan dagang hampir sama dengan perusahaan jasa dalam bentuk dan isi laporan keuangan. Akan tetapi yang membedakannya adalah adanya Penyesuaian berkaitan dengan Sediaan Barang Dagangan atau bahan baku , barang dalam proses dan barang jadi. serta penggunaan 2 metode yang berbeda dalam mencatat suatu transaksi , seperti metode fisik dan metode perpetual sebagai berikut :

              1. Pencatatan menggunakan metode fisik : yaitu sistem pencatatan melalui penentuan besarnya       persediaan yang dilakukan dengan mengadakan penghitungan secara fisik untuk persediaan barang dagang di akhir periode
              2. Pencatatan menggunakan metide perpetual : yaitu sistem pencatatan secara terus menerus mengikuti perubahan persediaan barang dagang sejak awal hingga akhir periode.

            dapat kita simpulkan bahwa teknik pencatatan laporan keuangan dari kedua perusahaan berbeda. Jadi dalam perusahaan dagang membutuhkan banyak transaksi yang harus dicatat , baik dalam membeli maupun menjual barang kepada konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar